Wednesday 19 May 2010

Pertanian Tradisional, Modern, dan Pemuda

Dewasa ini pertanian di Indonesia demikian majunya dalam hal penggunaan teknologi pertanian. Keadaan ini terlihat dari banyaknya pemakaian mesin-mesin pertanian, pupuk buatan, dan juga penanganan pasca panen. Di daerah Purbalingga saja sekarang ini sangat sulit dijumpai petani yang menggunakan bajak tradisional yang ditarik dengan hewan ternak, yang biasanya kerbau atau sapi. Nampaknya modernisasi pertanian begitu terasa di Purbalingga, meskipun belum seluruhnya karena dalam menangani panen (meskipun sudah menggunakan mesin) masih banyak menggunakan tenaga manusia, begitu pula dalam hal lainnya.


Mekanisasi pertanian tidak bisa dihindari karena memang semakin maju perkembangan teknologi, dan juga semakin sedikitnya tenaga kerja dibidang ini. Pemuda yang merupakan usia produktif tenaga kerja lebih banyak memilih pekerjaan selain bidang pertanian karena dipandang lebih "bergengsi" untuk bekerja disektor selain pertanian. Asumsi ini sebenarnya dapat diubah bila pemerintah dan masyarakat lebih mengembangkan industri pengolahan hasil bumi dan teknologi hasil pertanian lainnya. Penyerapan akan hasil panen akan lebih maksimal dan mendorong tenaga produktif (para pemuda) untuk lebih giat lagi memajukan pertanian yang ada. Selain itu kebijakan yang lebih pro-rakyat, dalam hal ini baik pemberdayaan SDM (petani dan penyuluh) maupun sarana dan prasarana pertanian, diharapkan dapat mengangkat kehidupan petani, sehingga kalangan muda tidak lagi melihat sektor pertanian dengan sebelah mata, akan tetapi berubah menjadi pandangan bahwa sektor tersebut menjajikan dikemudian hari.


Disamping itu, perlu adanya terobosan baru berupa wisata pertanian, yang dibuat paket wisata yang menarik dan menantang bagi pengunjung. Hal ini diharapkan, petani tidak hanya menggantungkan nasib dari hasil panen saja tetapi juga hal lainnya, berupa "fee" dari wisata tersebut.


Semoga tulisan ini memberikan ide yang lebih maju lagi dari semua pihak yang bersimpati pada pertanian kita, karena sejak dulu hingga sekarang, pelajaran disekolah-sekolah selalu memberikan informasi bahwa kita adalah bangsa Agaris-Maritim. Sudahkah kita memajukannya ?


 


 


 


 

Disqus Shortname

Comments system