Tuesday 21 January 2014

Fungsi Laten Pendidikan (Berdasarkan Konsep Teori Ralf Dahrendof)

Fungsi Laten Pendidikan


(Berdasarkan Konsep Teori Ralf Dahrendof)


By Dwi Hatmoko


Pendahuluan


Merunut pada Teori Sosial Ralf Dahrendof bahwa fungsi lembaga sosial ada dua yaitu fungsi manifes/nyata/diharapkan dan fungsi laten/tersembunyi/tak diharapkan. Fungsi laten meskipun tidak diharapkan tetapi nyata terjadi.  Adapun pada kajian kali ini adalah mencoba mengupas fungsi laten dalam dunia pendidikan. Pemilihan pendidikan karena merupakan sarana bagi setiap manusia untuk tumbuh dan berkembang menjadi lebih baik lagi. Di Indonesia, pendidikan sendiri bertujuan untuk mewujudkan manusia yang seutuhnya baik secara rohani, jasmani dan sosial. Dalam pencapaian tujuan pendidikan tersebut maka pemerintah membuat regulasi tentang pendidikan. Regulasi tersebut diantaranya meliputi struktur lembaga pendidikan, kurikulum pendidikan dan pendanaan. Pembuatan regulasi selain diharapkan dapat mencapai tujuan pendidikan yang diharapkan, ternyata juga sebagai alat pemerintah untuk memantau dan mengontrol pendidikan. Dengan demikian fungsi pendidikan yang diharapkan dapat mewujudkan manusia yang seutuhnya sesuai potensi yang dimiliki masing-masing individu menjadi bias. Hal yang bias inilah yang merupakan fungsi laten pendidikan yang akan dibahas pada pokok pembahasan dibawah.


Pembahasan

Seperti pada pendahuluan diatas maka pada pokok pembahasan ini, akan dikupas fungsi laten atau fungsi tersembunyi dari pendidikan yang ada sekarang. Berikut adalah fungsi laten pendidikan :




  1. Pendidikan sarana deradikalisasi: mengurangi (menghilangkan) sikap radikal

  2. Pendidikan sebagai indoktrinasi: memasukkan ajaran/doktrin tertentu

  3. Pendidikan sebagai pengendalian massa: massa terkonsentrasi dikelas-kelas sekolah

  4. Pendidikan sebagai kepanjangan program keluarga berencana (KB): memperlama usia menikah

  5. Pendidikan sebagai sarana penghisapan kapitalis: biaya mahal dan komersialiasi pendidikan

  6. Pendidikan sebagai pencetak buruh terpelajar: perumusan tujuan agar output segera diserap dunia kerja

  7. Pendidikan sebagai sarana propaganda: upaya propaganda kebijakan lewat pendidikan

  8. Pendidikan sebagai sarana politik praktis: kemampuan mengorganisir massa dapat menjadi batu loncatan berpolitik praktis

  9. Pendidikan sebagai pengasuh anak: mengurangi peran keluarga dibidang pendidikan

  10. Pendidikan semakin memanjakan anak: pendidikan mengatur sedemikian rupa agar anak disiplin

  11. Pendidikan sebagai pembentuk strata sosial: nilai dalam tes secara tidak langsung menjadikan anak terbentuk dalam strata sosial


 Penutup


Berdasarkan uraian dalam pembahasan diatas ternyata dapat diambil suatu kesimpulan bahwa pendidikan selain fungsi manifest/nyata sebagai fungsi yang diharapkan ternyata menyimpan fungsi laten/tersembunyi. Fungsi laten secara disadari atau tidak telah terjadi dan dialami oleh anak didik. Dengan mempelajari fungsi laten pendidikan diharapkan dapat mengantisipasi berbagai kemungkinan yang diperoleh dari pendidikan.  Antisipasi tersebut dikembalikan kepada masyarakat sebagai pengguna pendidikan itu sendiri.


Daftar Pustaka




  1. Pokok Pikiran Ralf Dahrendorf http://junsu.blog.fisip.uns.ac.id/2011/03/25/pokok-pikiran-ralf-dahrendorf/ download on 14 January 2014

  2. Persamaan dan perbedaan teori karl mark dengan ralf dahendorf http://michaeltarigan14.blogspot.com/2010/11/persamaan-dan-perbedaan-teori-karl-mark.html download on 14 January 2014

  3. Teori Struktural Fungsional dan Teori Konflik: Pengertian http://djangka.com/2012/04/30/teori-struktural-fungsional-dan-teori-konflik-pengertian/ download on 14 January 2014


No comments:

Post a Comment

Disqus Shortname

Comments system