Beberapa hari lalu saya sempat mendengarkan musik yang merakyat di TV, yaitu dangdut. Anehnya, dari sekian banyak lagu yang diperdengarkan, sebagian besar hanyalah lagu dari jenis musik lain yang "didangdutkan", artinya "nothing new" alias tidak ada yang baru. Jikalaupun ada yang baru, bukan lagunya, tetapi penyanyi, goyangan, dan tampilannya saja. Padahal musik yang menjadi cirikhas Indonesia itu (karena tidak ada negara lain yang punya penyanyi atau lagu dangdut) pernah mengalami kejayaan dimasa lalu. Ada beberapa sebab mengapa dangdut terkesan "nothing new" (kecuali penyanyi, cara goyang, dan lainnya) yaitu :
- tidak adanya pencipta lagu dangdut yang benar-benar produktif masa sekarang ini
- kualitas suara penyanyi
- ajang kompetisi yang ada tidak diikuti dengan penciptaan lagunya dan album
- promosi lagu lewat acara-acara TV belum maksimal
Kejadian yang hampir sama juga terjadi didunia musik anak-anak. Seingat penulis, penyanyi anak-anak yang benar-benar penyanyi cilik, dalam arti usia, jenis lagu, dan penampilan, terakhir ada dimasa Joshua Suherman, Maissy, Chikita Meidy, dan Tina Toon. Meskipun sekarang ini banyak ajang kompetisi penyanyi anak-anak, tapi bila dicermati dari penampilan dan lagu yang ada, tidak mencerminkan usia mereka. Sebenarnya hal tersebut kurang baik bila ditinjau dari pendidikan dan psikologis. Keadaan ini merupakan kesalahan para orang dewasa yang "memaksakan" mereka (anak-anak) menjadi dewasa sebelum waktunya. Namun herannya, mereka bangga bila anak-anak menyanyikan lagu dewasa, terus apakah menyanyikan lagu dewasa dilarang? bukan itu solusinya, tetapi alangkah baiknya bila disesuaikan dengan usia mereka. Acara yang menyangkut anak-anak pun sangat jarang yang benar-benar bermuatan anak-anak, dari segi isi, pengisi, dan medianya. Jadi bila disimpulkan mengapa sekarang ini penyanyi anak-anak kurang dalam jumlah dan kualitas akan tampak sebagai berikut :
- tidak adanya pencipta lagu anak-anak
- promosi lagu anak-anak yang kurang
- pencitraan bahwa anak-anak dengan lagu dewasa lebih keren
- media massa yang menayangkan acara anak-anak hendaknya mengutamakan kondisi psikologis anak (disesuaikan umurnya)
Artikel Yang Menarik...
ReplyDeleteSaya punya koleksi lagu anak2 yang mendidik..
bisa dibuka di Http://www.lagu2anak.blogspot.com
Lagu2 saya biasa dipakai sebagai media pembelajaran anak2 TK dan PAUD...
Salam kenal Ya....,.,.,.
terima kasih Kak.....nanti saya akan ke web nya.
ReplyDeletePengumumane ngesuk dina Senen
ReplyDeleteyup.....semangat
ReplyDelete