Strategi Investigasi Bangunan/Benda Cagar Budaya Indonesia sebagai Penanaman Pelestarian Cagar Budaya sejak dini
Selain pelaporan secara tertulis juga dilakukan pengunggahan ke media sosial di internet. Upaya ini bertujuan sebagai berikut:
1. Memperkenalkan hasil karya siswa
2. Mengenalkan Cagar Budaya Indonesia di Purbalingga
3. Menambah wawasan masyarakat luas yang membacanya
4. Sebagai masukan kepada pihak-pihak terkait
5. Menambah pengalaman siswa tentang berselancar di dunia maya
Berikut adalah beberapa hasil unggahan siswa tentang investigasi yang telah dilakukan.
Yuuk kita ikuti lomba blog merawat cagar budaya sebagai salah satu upaya nyata menyebarluaskan ide merawat cagar budaya disekitar kita. Berikut klik linkhttps://kebudayaan.kemdikbud.go.id nya
Judul ini mengacu pada usaha penanaman rasa melestarikan Cagar Budaya Indonesia melalui Pendidikan. Pendidikan memiliki fungsi manifest dan fungsi laten. Fungsi manifest merupakan fungsi yang diinginkan sedamg fungsi laten adalah fungsi yang tanpa sengaja muncul dan tidak diprediksi sebelumnya. Fungsi pendidikan selain berupaya mencerdaskan juga sebagai upaya pelestarian budaya. Upaya pelestarian budaya diantaranya adalah benda bersejarah dan benda atau bangunan cagar budaya.
Siswa sudah seharusnya dikenalkan dengan bangunan/benda bersejarah khususnya yang sudah menjadi Cagar Budaya.
Cagar budaya
merupakan bangunan bersejarah yang memiliki makna dalam perjalanan sejarah
bangsa. Keberadaan cagar budaya perlu untuk dilestarikan agar generasi penerus
dapat mengetahui keberadaan sejarah bangsanya. Usaha pelestarian terhadap cagar
budaya dapat ditanamkan melalui pendidikan. Salah satu fungsi pendidikan adalah
mewariskan budaya bangsa, diantaranya cagar budaya.
Usaha menanamkan
pelestarian Cagar Budaya Indonesia sejak dini dapat berupa tugas “Investigasi Benda/Bangunan Cagar Budaya Indonesia”. Kegiatan berupa sebuah proyek yang
dikerjakan secara berkelompok dengan beberapa tahapan.
Tahap Pertama adalah Inventarisasi
Pada tahap pertama siswa diberikan kebebasan untuk mencari, menuliskan, dan memotret serta merekam benda/bangunan yang ditengarai sebagai benda/bangunan bersejarah di sekitar Purbalingga. Tahap ini siswa dapat menginventarisasi segala hal yang dianggapnya sebagai benda/bangunan Cagar Budaya.
Tahap Kedua Investigasi
Investigasi adalah tahap kedua dari proyek. Tahap ini siswa diberikan kebebasan dalam mencari informasi seputar benda/bangunan yang dianggapnya sebagai Cagar Budaya. Informasi dapat digali melalui wawancara terhadap warga sekitar lokasi, narasumber sejarahwan, buku-buku yang relevan, hingga melalui jaringan internet. Tahap Investigasi ini siswa juga harus mencantumkan sumber informasi yang ada dan digunakan dalam investigasinya.
Tahap Ketiga Penyajian
Tahap penyajian merupakan tahap mengkomunikasikan hasil investigasi yang telah dilakukan. penyajian dilakukan melalui pelaporan secara tertulis dan publikasi melalui internet. Pelaporan
kegiatan berisi informasi seputar obyek yang ada berupa sejarah, lokasi, foto,
dan segala sesuatu mengenai obyek yang dimaksud.
Pelaporan
pada awalnya hanya berupa laporan tertulis, namun seiring dengan perkembangan
teknologi informasi maka pengunggahan hasil laporan ke moda dalam jaringan juga
dilakukan. Pengunggahan laporan hasil investigasi ke jaringan internet
diharapkan dapat menyebarluaskan informasi keberadaan benda/bangunan Cagar
Budaya yang dimaksud.
Strategi Investigasi terbukti selain dapat membuka wawasan siswa akan keadaan disekitarnya baik itu tentang Cagar Budaya juga tentang kearifan lokal yang ada. Selain daripada itu rasa peduli akan pelestarian Cagar Budaya Indonesia juga tumbuh berkembang.
Penyebarluasan
informasi tentang benda/bangunan Cagar Budaya akan sangat membantu pihak-pihak
terkait dalam mengupayakan pelestarian lebih lanjut. Selain daripada itu masyarakat
luas juga dapat memberikan perhatian lebih terhadap benda/bangunan Cagar Budaya
disekitarnya juga.
Siswa yang
melakukan tugas “Menginvetarisasi dan Mengidentifikasi Benda/Bangunan
Bersejarah” semakin terbuka wawasannya akan kekayaan budaya disekitarnya. Lebih
lanjut siswa juga tumbuh ide-ide segar akan usaha pelestarian dan pemanfaatan
benda/bangunan Cagar Budaya sesuai dengan Undang-undang yang berlaku.
Salah satu Sampul Laporan Investigasi Siswa |
Isi dari Laporan Investigasi |
Siswa diberikan keleluasaan "selfie" sebagai bukti telah mengunjungi |
"Selfi" sebagai bukti telah mengunjungi |
Pencantuman Narasumber |
Sudah Mampu membedakan Cagar Budaya dan yang hanya bangunan tua |
Mampu membedakan Cagar Budaya dan hanya bangunan tua |
Mampu membedakan Cagar Budaya dan hanya bangunan tua |
Mampu membedakan Cagar Budaya dan hanya bangunan tua |
Mampu membedakan Cagar Budaya dan hanya bangunan tua |
Selain pelaporan secara tertulis juga dilakukan pengunggahan ke media sosial di internet. Upaya ini bertujuan sebagai berikut:
1. Memperkenalkan hasil karya siswa
2. Mengenalkan Cagar Budaya Indonesia di Purbalingga
3. Menambah wawasan masyarakat luas yang membacanya
4. Sebagai masukan kepada pihak-pihak terkait
5. Menambah pengalaman siswa tentang berselancar di dunia maya
Berikut adalah beberapa hasil unggahan siswa tentang investigasi yang telah dilakukan.
Pelestarian Cagar Budaya Indonesia adalah Kewajiban Kita. Mari kita laksanakan dan sebarkan usaha nyata melestarikan Cagar Budaya sejak dini. Salah satu cara yang ada adalah sebarkan ide menarik dalam pelestarian Cagar Budaya melalui lomba blog Cagar Budaya Indonesia: Rawat atau Musnah.
Yuuk kita ikuti lomba blog merawat cagar budaya sebagai salah satu upaya nyata menyebarluaskan ide merawat cagar budaya disekitar kita. Berikut klik linkhttps://kebudayaan.kemdikbud.go.id nya
No comments:
Post a Comment