Thursday, 27 October 2011

Sumpah Pemuda yang hilang semangatnya

Saya yakin sumpah pemuda siapapun yang mengaku bangsa Indonesia pasti tahu, namun bila ditanya apa isinya (meskipun hanya inti saja), tentu belum semua tau. Sumpah Pemuda yang diikrarkan 28 Oktober 1928, disaat Indonesia masih dijajah oleh Belanda, memiliki 3 makna persatuan, yaitu persatuan tanah air, satu suku bangsa, dan bahasa. Bila direfleksikan dengan keadaan sekarang ini, masihkah 3 makna tersebut masih dipegang dan diamalkan oleh Pemuda Indonesia, pada khususnya, dan seluruh bangsa Indonesia (termasuk rakyat-pemimpin), pada umumnya.

Saturday, 22 October 2011

Lomba Blog bukan sekedar Lomba

Judul diatas sebenarnya bisa saja berlaku untuk semua perlombaan. Adapun arti bukan sekedar lomba, maksudnya adalah bahwasanya memang benar dalam perlombaan iklim kompetisi sangat terasa, tetapi hendaknya hal tersebut tidak mengurangi "acara" silaturahim dan saling mengenal diantara peserta lomba. Lebih jauh lagi, "sharing" alias berbagi dengan sesama peserta,  yang kemudian dapat dilanjutkan dengan membentuk suatu komunitas.

Sunday, 9 October 2011

Ijo Temple-special temple of Syailendra Dynasty

Ijo temple is one of Hinduism temple in Yogyakarta. It is located in Bokoharjo, Sleman, Yogyakarta. It was built during Syailendra Dynastyperiod. Syailendra Dynasty was the most powerful dynasty in 7-11 centuries. His kingdom, Mataram, has control over Indonesia (from Sumatra, Java, Kalimantan, Sulawesi).

Monday, 3 October 2011

(Kapan ada)UU Perlindungan bagi guru

Melihat kejadian beberapa tahun terakhir, pendidikan di Indonesia banyak sekali disoroti. Sebagai bagian dari pendidikan di Indonesia (sekolah, pemerintah, masyarakat), saya merasa senang sekaligus prihatin. Senang karena perhatian meningkat, prihatin karena banyak kasus menimpa dunia pendidikan kita. Adapun beberapa persoalan/kasus yang ada diantaranya:




  • Mahalnya pendidikan


Mahal atau tidaknya pendidikan sebenarnya tergantung beban hidup yang harus ditanggung oleh suatu keluarga. Dimasa sekarang ini, saat semua barang kebutuhan "berganti" harga, beban hidup semakin besar, maka biaya pendidikan yang seyogyanya mampu ditanggung menjadi terasa berat. Hal ini ditambah dengan berubahnya pendidikan tinggi, dalam hal ini Universitas, menjadi badan hukum yang sebagian besar subsidi-nya dicabut. Di tingkat sekolah, dengan munculnya RSBI/SBI, dikeluhkan oleh masyarakat dengan tingginya biaya. Memang segala sesuatu itu ada pengorbanannya, seperti orang bilang "Jer Basuki Mawa Bea". Pencabutan subsidi disisi lain akan menambah kemandirian rakyat, tetapi disisi lain juga butuh penyesuaian dengan beban hidup yang ada. Dibidang biaya, perlu suatu kebijakan yang lebih baik lagi.

Persamaan Kaya dan Miskin di Indonesia

Ada beberapa hal yang merupakan persamaan antara kaum kaya dan kaum miskin yang ditemukan di Indonesia :
  • Tentang Kekayaan
    • Bagi orang kaya : pengen disebut kaya, tapi klo diminta sumbangan atau diaudit oleh KPK buru-buru berganti status "miskin"
    • Bagi yang miskin : pengen sekali disebut kaya tetapi belum ada kemampuan, so muncul pepatah "biar miskin asal sombong"
  • Tentang Kemiskinan
    • Bagi yang kaya : pura-pura miskin bila disuruh bayar pajak, zakat, dan lainnya
    • Bagi yang miskin : rame-rame minta jatah raskin (termasuk pembagian lainnya) dibagi rata, padahal yang bener-bener membutuhkah banyak
  • Tentang Pembagian Kurban/Zakat/dsb
    • Bagi yang kaya : semoga semua sih ikhlas, cuma kadang ada yang dijadikan semacam gengsi antar sesama kaum kaya
    • Bagi yang miskin : minta sebanyak-banyaknya (kan bisa dijual lagi tuh), bukan karena kebutuhan
Ini sekedar bahan renungan saja, bahwa apa yang ada disekitar kita masih banyak ketimpangan. Bagi yang mampu membantu, mari kita bantu, tetapi bagi yang butuh dibantu, jangan menyerah untuk berusaha dan berdoa.

Saturday, 1 October 2011

Remidial UH II kelas VIII (Kolonialisme di Indonesia)

Remidial UH II IPS Terpadu


KD    : Menjelaskan proses perkem-bangan kolonialisme dan imperialisme Barat, serta pengaruh yang ditimbulkannya di berbagai daerah.

1. Tujuan pendirian VOC sebenarnya…..
2. Apa yang dimaksud dengan Devide et Impera……..
3. Hak-hak khusus (hak octroi) VOC (3 saja), ………
4. Penjelajah Belanda yang merintis ke Indonesia…..

Pendidikan di Indonesia

Pendidikan di Indonesia sering kali berubah-ubah dalam kebijakan. Seperti kebanyakan orang Indonesia bilang, ganti pemimpin ganti kebijakan. Agaknya pandangan tersebut haruslah diubah. Seharusnya Indonesia mempunyai suatu "site plan" sehingga meskipun berganti pemimpin namun kebijakan yang ada tidak menyimpang dari "site plan" yang ada. Misalnya tentang kurikulum dan lainnya.

Saat ini masnyarakat dikeluhkan dengan mahalnya pendidikan di Indonesia. Semboyan pendidikan untuk semua sepertinya agak susah, namun masyarakat juga perlu diubah pandangannya, bahwa segala sesuatu pasti membutuhkan biaya, hanya saja perlu dicari jalan tengah sehingga beban hidup tetap dapat dijalankan sebagaimana mestinya tanpa meninggalkan pendidikan. Pendidikan merupakan modal bagi kemajuan bangsa.


Menurut masyarakat pendidikan mahal bila sudah berbicara mengenai RSBI/SBI dan kuliah. Hal ini dimaklumi karena pada penerimaan dijenjang tersebut ada wawancara, dan biasanya menyangkut sumbangan yang akan diberikan orang tua/wali jika putra/putrinya diterima disekolah/kampus yang bersangkutan. Pernah ada yang bertanya, "apa jaminan bagi lulusan RSBI/SBI ?" ada pula keluhan tentang mahalnya, "masuk di universitas A ditarik sumbangan berapa juta, difakultas X sampai ratusan juta". Alangkah ironis, bila kita menginginkan kemajuan tetapi pendidikan ditempat kita belum mampu merata dan berkualitas baik. Kita tidak hanya mengejar suatu angka lulus 100% atau masyarakat rata-rata sudah lulus jenjang sekolah tertentu, tetapi bagaimana kualitas yang dihasilkan.
Menurut pendapat saya, perlu diadakan perbaikan kebijakan dibidang pendidikan sehingga kita tetap dapat memajukan pendidikan dengan tetap mengutamakan pemerataan pendidikan yang berkualitas. Masyarakat juga harus peduli dengan pendidikan, jangan hanya menyerahkan kepada sekolah, padahal sebagian besar waktu anak didik adalah di masyarakat dan keluarga.

Semoga pendidikan di negeri ini tidak lagi carut marut.





Disqus Shortname

Comments system