Wednesday 16 November 2011

Hari Pahlawan......bagi guru

Semua pasti akan jawab yang sama bila ditanya siapa pahlawan tanpa tanda jasa....yaitu guru. Menilik judul diatas bukan berarti guru memerlukan suatu hari khusus baginya, tetapi perhatian kepada para pendidik generasi penerus bangsa ini. Bila kita cermati, akhir-akhir ini banyak sekali kasus yang menimpa pengajar di bumi Indonesia. Terlepas dari kesalahan pengajar sendiri maupun yang sudah dipolitisasi (baca: dibesar-besarkan). Ibarat kata nila setitik rusak susu sebelanga.


Pengajar adalah manusia yang juga memiliki kekurangan. Guru menghukum murid, memang sebaiknya tidak melewati batas (kekerasan fisik, dsb), tentunya dengan tidak mengurangi wibawa guru. Hal ini karena, ada sebagian pendapat bahwa guru tidak boleh lagi menghukum fisik, misalnya menjewer dsb. Bukan bermaksud mendukung kekerasan, tetapi dikembalikan lagi pada pendidikan, apakah guru yang menghukum bermaksud menyakiti muridnya? sama seperti orangtua menghukum anaknya, apakah mereka bermaksud menyakiti anaknya? jawabnya tentu tidak, karena anak didik pada dasarnya adalah anak para pengajar sendiri. Ingat, orang tua/wali pasti berkata titip anak mereka dan untuk dididik dengan baik (termasuk reward and punishment tentunya).


Selayaknya para pahlawan tanpa tanda jasa tersebut diberi penghargaan yang pantas. Penghargaan bukan hanya sekedar peningkatan kesejahteraan (sesuai janji pemerintah, sedang janji adalah hutang yang harus dipenuhi) tetapi lebih dari itu, perhatian, kerjasama, perlindungan dan lainnya.

2 comments:

Disqus Shortname

Comments system