Friday, 13 November 2015

Candi Jago (Jajaghu)

Wishnuwardhana dhinarma ring Jajaghu

Candi Jago terletak di Dusun Jago, Desa Tumpang, Kecamatan Tumpang, Kabupaten Malang. Candi yang diidentifikasi dari nama jajaghu dalam Pararaton merupakan tempat pendharmaan raja Singasari, Wisnhnuwardhana. Raja yang bergelar Sri Jayawisnuwarddhana Sang Mapanji Seminingrat Sri Sakala Kalana Kulama Dhumardana Kamaleksana didharmakan sebagai Dewa Wisnu dengan atribut khas nya kerang dan cakra. Beliau memerintah Singasari dan mengidentifikasi diri sebagai cucu dari Bhatara Siwa (Ken Arok/Sang Amurwabumi/Ranggah Rajasa).


Relief di Candi Jago ada yang menggambarkan cerita Arjuna Wiwaha, yang menceritakan pengembaraan Arjuna ke Gunung Indrakila setelah Pandawa kalah main dadu dan terusir dari Astina. Proses pengembaraan yang panjang dan dilalui dengan pertapaan (tentu digoda oleh berbagai gangguan baik raksasa, bidadari, dan lainnya), akhirnya beroleh kesaktian  (untuk mengalahkan raksasa Niwatakaca) dan istri, Dewi Supraba. Relief ini juga terdapat penggambaran pembalasan bagi pelaku kejahatan di akhirat nanti (adegan tamrah goh muka, tempat yang berbentuk sapi sebagai tempat pembalasan pelaku kejahatan).


Relief di Candi Jago juga terdapat cerita Tantri Kamandaka, yaitu cerita tentang kehidupan binatang yang digunakan sebagai cermin kehidupan manusia. Cerita Tantri merupakan cerita bernafaskan Budha. Relief lain yang bernafas Budha adalah Kunjarakarna.


Candi Jago merupakan perpaduan Siwa-Budha.


Terlepas dari cerita relief, penggambaran relief yang ada begitu lekat dengan kehidupan masyarakat sekitar. Gambar aneka bentuk rumah/bangunan, keadaan sosial, sampai kehidupan ekologi dimasa itu, menunjukkan bahwa kehidupan masyarakat sudah cukup maju.


[gallery ids="611,612,614,618"]

No comments:

Post a Comment

Disqus Shortname

Comments system