Sunday, 18 December 2011

Membandingkan antar siswa

Beberapa waktu lalu ada rekan yang mengatakan bahwa membandingkan siswa dengan siswa lain merupakan hal yang tidak disukai oleh siswa. Apalagi bila dibandingkan antar kelas unggulan dengan bukan unggulan. Sebenarnya hal ini bukanlah hal baru. Banding membandingkan adalah hal yang biasa dikehidupan kita. Sebagai contoh, adanya Studi Banding, survey harga (membandingkan harga) bagi konsumen, dan lainnya.


Pada prinsipnya saya setuju adanya perbandingan antar siswa, sejauh tidak menyangkut hal yang prinsip, pembandingan yang masuk akal, dan penempatan disaat yang tepat dan dengan kata-kata yang tepat pula. Memang setiap manusia bila dibandingkan dengan yang lain akan merasa tidak suka, karena setiap individu memiliki karakteristik yang berbeda. Namun dalam hal ini, tentu kita tahu, setiap sekolah memiliki peringkat sendiri-sendiri, dan ternyata hal tersebut juga dijadikan bahan perbandingan. Nah....banding-membandingkan merupakan hal yang biasa dan tidak mengganggu selama dilakukan dengan bijak dan bertujuan positif, sehingga perasaan tersakiti tidak akan terjadi, bahkan menjadi motivator dan inspirator bagi anak didik dikemudian hari.

Wednesday, 16 November 2011

Hari Pahlawan......bagi guru

Semua pasti akan jawab yang sama bila ditanya siapa pahlawan tanpa tanda jasa....yaitu guru. Menilik judul diatas bukan berarti guru memerlukan suatu hari khusus baginya, tetapi perhatian kepada para pendidik generasi penerus bangsa ini. Bila kita cermati, akhir-akhir ini banyak sekali kasus yang menimpa pengajar di bumi Indonesia. Terlepas dari kesalahan pengajar sendiri maupun yang sudah dipolitisasi (baca: dibesar-besarkan). Ibarat kata nila setitik rusak susu sebelanga.

Monday, 14 November 2011

Pendidikan Karakter di Indonesia

Dewasa ini dunia pendidikan di Indonesia sedang "demam" pendidikan berkarakter. Hampir disetiap kegiatan resmi atau tidak resmi selalu disinggung tentang hal tersebut. Implementasinya, disetiap perangkat Kegiatan Belajar Mengajar yang disusun oleh seorang pengajar harus mencantumkan karakter yang akan/diharapkan muncul dikalangan anak didiknya.


Wednesday, 2 November 2011

Profesionalisme Guru

Berbicara tentang profesionalisme guru, biasanya selalu dikaitkan dengan tunjangan sertifikasi. Sebenarnya profesionalisme guru, menurut pendapat saya seharusnya dikembalikan kepada tugas pokok dan fungsi guru sebenarnya. Tugas pokok dan fungsi guru (tupoksi) tidak lain dan tidak bukan adalah mengajar dan mendidik siswa-siswinya (peserta didik/anak didik). Bukan bermaksud untuk mendiskreditkan pihak-pihak tertentu, marilah kita bersama mencoba merenung, sudahkah kita mengajar dan mendidik anak didik kita dengan baik? Sudahkah kita mengajar dengan baik (baik dalam waktu, baik dalam perencanaan, penyajian, dan evaluasi)? Jangan-jangan banyak jam kosong atau pun berbagai alasan yang digunakan untuk membenarkan hal tersebut.

Thursday, 27 October 2011

Sumpah Pemuda yang hilang semangatnya

Saya yakin sumpah pemuda siapapun yang mengaku bangsa Indonesia pasti tahu, namun bila ditanya apa isinya (meskipun hanya inti saja), tentu belum semua tau. Sumpah Pemuda yang diikrarkan 28 Oktober 1928, disaat Indonesia masih dijajah oleh Belanda, memiliki 3 makna persatuan, yaitu persatuan tanah air, satu suku bangsa, dan bahasa. Bila direfleksikan dengan keadaan sekarang ini, masihkah 3 makna tersebut masih dipegang dan diamalkan oleh Pemuda Indonesia, pada khususnya, dan seluruh bangsa Indonesia (termasuk rakyat-pemimpin), pada umumnya.

Saturday, 22 October 2011

Lomba Blog bukan sekedar Lomba

Judul diatas sebenarnya bisa saja berlaku untuk semua perlombaan. Adapun arti bukan sekedar lomba, maksudnya adalah bahwasanya memang benar dalam perlombaan iklim kompetisi sangat terasa, tetapi hendaknya hal tersebut tidak mengurangi "acara" silaturahim dan saling mengenal diantara peserta lomba. Lebih jauh lagi, "sharing" alias berbagi dengan sesama peserta,  yang kemudian dapat dilanjutkan dengan membentuk suatu komunitas.

Sunday, 9 October 2011

Ijo Temple-special temple of Syailendra Dynasty

Ijo temple is one of Hinduism temple in Yogyakarta. It is located in Bokoharjo, Sleman, Yogyakarta. It was built during Syailendra Dynastyperiod. Syailendra Dynasty was the most powerful dynasty in 7-11 centuries. His kingdom, Mataram, has control over Indonesia (from Sumatra, Java, Kalimantan, Sulawesi).

Monday, 3 October 2011

(Kapan ada)UU Perlindungan bagi guru

Melihat kejadian beberapa tahun terakhir, pendidikan di Indonesia banyak sekali disoroti. Sebagai bagian dari pendidikan di Indonesia (sekolah, pemerintah, masyarakat), saya merasa senang sekaligus prihatin. Senang karena perhatian meningkat, prihatin karena banyak kasus menimpa dunia pendidikan kita. Adapun beberapa persoalan/kasus yang ada diantaranya:




  • Mahalnya pendidikan


Mahal atau tidaknya pendidikan sebenarnya tergantung beban hidup yang harus ditanggung oleh suatu keluarga. Dimasa sekarang ini, saat semua barang kebutuhan "berganti" harga, beban hidup semakin besar, maka biaya pendidikan yang seyogyanya mampu ditanggung menjadi terasa berat. Hal ini ditambah dengan berubahnya pendidikan tinggi, dalam hal ini Universitas, menjadi badan hukum yang sebagian besar subsidi-nya dicabut. Di tingkat sekolah, dengan munculnya RSBI/SBI, dikeluhkan oleh masyarakat dengan tingginya biaya. Memang segala sesuatu itu ada pengorbanannya, seperti orang bilang "Jer Basuki Mawa Bea". Pencabutan subsidi disisi lain akan menambah kemandirian rakyat, tetapi disisi lain juga butuh penyesuaian dengan beban hidup yang ada. Dibidang biaya, perlu suatu kebijakan yang lebih baik lagi.

Persamaan Kaya dan Miskin di Indonesia

Ada beberapa hal yang merupakan persamaan antara kaum kaya dan kaum miskin yang ditemukan di Indonesia :
  • Tentang Kekayaan
    • Bagi orang kaya : pengen disebut kaya, tapi klo diminta sumbangan atau diaudit oleh KPK buru-buru berganti status "miskin"
    • Bagi yang miskin : pengen sekali disebut kaya tetapi belum ada kemampuan, so muncul pepatah "biar miskin asal sombong"
  • Tentang Kemiskinan
    • Bagi yang kaya : pura-pura miskin bila disuruh bayar pajak, zakat, dan lainnya
    • Bagi yang miskin : rame-rame minta jatah raskin (termasuk pembagian lainnya) dibagi rata, padahal yang bener-bener membutuhkah banyak
  • Tentang Pembagian Kurban/Zakat/dsb
    • Bagi yang kaya : semoga semua sih ikhlas, cuma kadang ada yang dijadikan semacam gengsi antar sesama kaum kaya
    • Bagi yang miskin : minta sebanyak-banyaknya (kan bisa dijual lagi tuh), bukan karena kebutuhan
Ini sekedar bahan renungan saja, bahwa apa yang ada disekitar kita masih banyak ketimpangan. Bagi yang mampu membantu, mari kita bantu, tetapi bagi yang butuh dibantu, jangan menyerah untuk berusaha dan berdoa.

Saturday, 1 October 2011

Remidial UH II kelas VIII (Kolonialisme di Indonesia)

Remidial UH II IPS Terpadu


KD    : Menjelaskan proses perkem-bangan kolonialisme dan imperialisme Barat, serta pengaruh yang ditimbulkannya di berbagai daerah.

1. Tujuan pendirian VOC sebenarnya…..
2. Apa yang dimaksud dengan Devide et Impera……..
3. Hak-hak khusus (hak octroi) VOC (3 saja), ………
4. Penjelajah Belanda yang merintis ke Indonesia…..

Pendidikan di Indonesia

Pendidikan di Indonesia sering kali berubah-ubah dalam kebijakan. Seperti kebanyakan orang Indonesia bilang, ganti pemimpin ganti kebijakan. Agaknya pandangan tersebut haruslah diubah. Seharusnya Indonesia mempunyai suatu "site plan" sehingga meskipun berganti pemimpin namun kebijakan yang ada tidak menyimpang dari "site plan" yang ada. Misalnya tentang kurikulum dan lainnya.

Saat ini masnyarakat dikeluhkan dengan mahalnya pendidikan di Indonesia. Semboyan pendidikan untuk semua sepertinya agak susah, namun masyarakat juga perlu diubah pandangannya, bahwa segala sesuatu pasti membutuhkan biaya, hanya saja perlu dicari jalan tengah sehingga beban hidup tetap dapat dijalankan sebagaimana mestinya tanpa meninggalkan pendidikan. Pendidikan merupakan modal bagi kemajuan bangsa.


Menurut masyarakat pendidikan mahal bila sudah berbicara mengenai RSBI/SBI dan kuliah. Hal ini dimaklumi karena pada penerimaan dijenjang tersebut ada wawancara, dan biasanya menyangkut sumbangan yang akan diberikan orang tua/wali jika putra/putrinya diterima disekolah/kampus yang bersangkutan. Pernah ada yang bertanya, "apa jaminan bagi lulusan RSBI/SBI ?" ada pula keluhan tentang mahalnya, "masuk di universitas A ditarik sumbangan berapa juta, difakultas X sampai ratusan juta". Alangkah ironis, bila kita menginginkan kemajuan tetapi pendidikan ditempat kita belum mampu merata dan berkualitas baik. Kita tidak hanya mengejar suatu angka lulus 100% atau masyarakat rata-rata sudah lulus jenjang sekolah tertentu, tetapi bagaimana kualitas yang dihasilkan.
Menurut pendapat saya, perlu diadakan perbaikan kebijakan dibidang pendidikan sehingga kita tetap dapat memajukan pendidikan dengan tetap mengutamakan pemerataan pendidikan yang berkualitas. Masyarakat juga harus peduli dengan pendidikan, jangan hanya menyerahkan kepada sekolah, padahal sebagian besar waktu anak didik adalah di masyarakat dan keluarga.

Semoga pendidikan di negeri ini tidak lagi carut marut.





Thursday, 29 September 2011

Tips Belajar Efektif

Belajar bagi seorang pelajar adalah suatu kewajiban. Kewajiban ini ternyata tidaklah mudah dalam melakukannya. Banyak permasalahan yang dialami oleh pelajar dalam hal belajar. Untuk memudahkan para pelajar mengatasi hal ini, bisa dicoba tips-tips berikut :
  • persiapkan tempat
      • tempat yang bebas dari "gangguan" akan sangat membantu
      • tempat bersih-harum akan memberi kesegaran

Monday, 26 September 2011

Remidi Soal kelas IX Bab Perang Dunia II s/d Pendudukan Jepang di Indonesia

Tugas Remidial dikumpulkan di meja saya sebelum tanggal 8 Oktober 2011


  1. Partai NAZI yang ada di Jerman sebelum PD II menganut paham.......




  2. Dua sebab khusus terjadinya Perang Dunia II adalah....




  3. Keikutsertaan Jepang dalam PD II karena,....

Student versus Journalist

A few weeks ago, there was incident between student of Senior High School 6 Jakarta and Press. Students attacked some journalist.Based on police statement, the incident was caused by student who took the journalist video. The video recorded the fighting of student that included student of Senior High School 6 Jakarta. The Journalist, who has the video, came to school in order to take his video back (see in http://megapolitan.kompas.com/read/2011/09/20/16453733/Kronologi.Kericuhan.SMA.6.Jakarta.Versi.Polisi ).
This incident makes education in Indonesia shocked. It is our responsibility to keep the education smoothly. Student did like that is influenced by adult and media around them. They read, see, and do what they learn. It is not only school responsibility to educate the students but also all of component in our society (government, people, media, and other).
As known, demonstrations always happen in Indonesia every time. Almost,they are finished by clash or anarchy. The student learn from it. Finally, they conclude that demonstration is common using anarchy as the end.
Indonesian values, such as tolerance and respectful, should be applied to all side. Education, telecommunication, press, police, political, and other should use and apply it.

Tuesday, 6 September 2011

Menginstall Gyache Improved di Ubuntu 11.04

Gyache Improved  adalah aplikasi Yahoo Messenger yang ada di LINUX, hanya saja chatting di Gyache IMproved cuma bisa satu akun/ID saja, berbeda dengan Pidgin (salah satu aplikasi chatt di LINUX) yang bisa untuk berbagai akun/ID dijalankan secara bersamaan (misalnya di Yahoo Messenger, Google Talk, Facebook, dsb). Meskipun hanya bisa satu akun/ID namun ada kelebihan dari Gyache Improved yaitu :




  • kita dapat mengetahui rekan chat kita invisible atau tidak

  • kita dapat mengetahui rekan chat kita yang benar-benar on line

  • kita dapat merekam video atau meng-"capture"(jika menggunakan webcam dan kita diperbolehkan melihatnya) tanpa harus ada software tambahan

Cara Setting Speedy di Ubuntu

Berikut adalah cara setting Speedy di LINUX

  • hidupkan modem ADSL Speedy-nya (usahakan 3 lampu indikator modem sudah menyala)

  • hubungkan modem lewat kabel RJ-45 ke komputer/laptop

  • hidupkan komputer dan buka accessories-terminal  dan ketik


    • sudo pppoeconf

    • tunggu prosesnya, bila ada pertanyaan ketik Y (yes)

    • bila proses selesai, berarti komputer/laptop sudah bisa koneksi internet



    • untuk koneksi ketik di terminal:


      • sudo pon dsl-provider




    • untuk memutus koneksi ketik diterminal


      • sudo poff dsl-provider



Migrasi ke Open Source Software (saya pakai OS Linux Ubuntu)

Beberapa waktu lalu saya mengikuti pelatihan Open Source Software yaitu LINUX Ubuntu 11.04 Natty.  Sebenarnya saya kenal (hanya kenal) LINUX sudah cukup lama, sejak tahun 2003/2004, hanya saja untuk migrasi dari Windows ke LINUX masih ogah-ogahan. Maklum kita terbiasa dengan Windows dan berbagai aplikasi didalamnya. Namun saya sempat tersentak dengan kalimat yang dilontarkan teman saya, beliau seorang guru TIK di sebuah sekolah menengah atas, beliau bilang begini " kalau kita sebagai guru nggak mengajari anak didik kita untuk berbuat legal bagaimana nanti? minimal kita pake aja LINUX dan biarkan anak didik yang menilai". Saya mendengar hal tersebut lumayan kaget, maklum selama saya mengenal Windows yang dipakai PC dan laptop saya, semuanya adalah bajakan, tentu saja dengan semua aplikasi didalamnya. Itu saja belum terhitung MP3, film, dan lainnya yang saya download dari internet. Waduh!! ternyata saya seorang PIRATE juga !!

Wednesday, 24 August 2011

Tugas kelas VIII periode 23 Agustus-7 September 2011

Kerjakan di kertas dan kumpulkan dimeja saya sebelum 9 September 2011 !!

  1. Sebutkan letak geografis Indonesia !! lengkap dengan batas-batasnya !

  2. Berikan 2 pengaruh letak Indonesia (baik secara geografis maupun astronomis) !!

  3. Sebutkan vegetasi hutan yang ada di Indonesia !! (4 jenis hutan saja)

  4. Sebutkan 3 faun saja  yang menjadi ciri khas Indonesia dan tidak ditemukan di negara lain !!

  5. Gambarkan angin muson yang terjadi di Indonesia dan berikan penjelasan pengaruh yang diakibatkan angin muson tersebut !!

Tugas Kelas IX periode 23 Agust-7 Sept 2011

Kerjakan dikertas dan dikumpulkan di meja saya sebelum 9 Agustus 2011

  1. Sebutkan 4 indikator kemajuan suatu negara!!

  2. Sebutkan 2 gurun pasir yang ada di Arab Saudi !

  3. Sebutkan kota di Inggris yang mendapat sebutan Black Country (yang merupakan kota industri tertua) !!

  4. Sebutkan 2 negara bagian Amerika Serikat yang wilayahnya terpisah dari negara induk nya !

  5. Gambarkan peta persebaran negara maju didunia dan beri keterangan dipeta tersebut nama negaranya !!

Saturday, 30 July 2011

Keceriaan anak-anak

Kemarin, saya merasakan ada hal lain saat saya berada di tempat kerja, tempat saya berbagi pengetahuan.  Hal tersebut adalah saat saya melihat keceriaan yang ditunjukkan anak-anak didik, seolah mereka begitu menikmati kegiatan yang mereka jalani saat itu. Begitu lepas, bebas, dan tanpa beban. Persoalan yang mereka hadapi (bila ada) Sungguh bahagia melihat hal tersebut. Hati saya bergetar menyaksikan keadaan itu. Pada dasarnya anak-anak adalah lembaran putih, kitalah (para orang dewasa) yang memberi warna pada mereka. Warna pelangi, warna kusam, atau pun warna cerah dan gelap, kesemuanya para orang dewasa yang membentuknya.


Anak-anak yang nakal, bolos sekolah, dan lain sebagainya, hakikatnya bukan karena mereka saja, namun lingkungan disekitar mereka (masyarakat, keluarga, sekolah, media, dan lainnya) yang membentuk mereka menjadi seperti itu. Bila dirunut, anak-anak "bermasalah" seringkali memiliki latar belakang keluarga, teman sepermainan, lingkungan tempat tinggal dan lingkungan bermain, yang tidak memberi perhatian yang cukup tepat baginya. Namun demikian seiring dengan perkembangan sekolah, kiranya anak-anak (menurut anggapan penulis) sudah cukup mampu membedakan benar dan salah. Akan tetapi mereka belum mampu menolak secara tegas suatu ajakan yang negatif. Disinilah peran setiap orang dewasa, siapapun mereka, untuk tetap menjaga anak-anak agar tetap berada dalam jalur yang semestinya. Di tangan anak-anak itulah masa depan bangsa ini akan dibawa.


Dari keceriaan mereka inilah menyebar energi positif, yang menyebabkan siapapun yang berhubungan dengan mereka akan terbawa energi positif tersebut. Suatu contoh nyata adalah para guru, pengasuh anak, dan lainnya, mereka bila dilihat selalu menyiratkan wajah yang segar, ceria, cerah, dan terkesan awet muda. Hal ini tentunya bila semua dilakukan dengan ikhlas dan semata-mata mengharap ridho-Nya dan fokus pada kemajuan anak itu sendiri.


Thursday, 30 June 2011

Tidak naik kelas dan tidak lulus sekolah

Beberapa waktu lalu saat di resepsi pernikahan teman, kebetulan disana banyak temen juga yang "kondangan". Obrolan pun menjadi ramai saat membahas Ujian Nasional, Kelulusan, dan perihal naik atau tidak naik kelas. Banyak diantara teman yang pro dan kontra tentang Ujian Nasional, kelulusan dan juga naik/tidak naik kelas. Di tulisan saya terdahulu, ternyata formula Ujian Nasional sudah diubah, menjadi 40%  Nilai Sekolah dan 60% UN. Sepintas cara ini lebih menunjukkan "diterimanya" proses yang dilakukan sekolah selama 3 tahun pendidikan. Namun bila dilihat lebih jauh, keadaan ini juga cukup ampuh dalam melihat kejujuran sekolah dalam penilaian. Terbukti bila dilihat disparitas nilai yang ada antara nilai sekolah dan nilai UN terdapat perbedaan yang cukup jauh. Padahal disparitas yang baik antara 0-1, artinya nilai yang dihasilkan cukup meyakinkan dan dapat dipercaya.


Pelaksanaan Ujian Nasional kali ini juga diwarnai "kegiatan" mencontek massal. Aneh nya, "pelapor" malah dimusuhi. Peristiwa ini sebenarnya lebih menunjukkan sikap yang kurang baik bagi anak didik, karena mereka sedari kecil sudah diajarkan menghalalkan segala cara untuk mencapai tujuan. Jadi jangan heran bila mereka nanti dewasa akan "melestarikan" sifat korup yang ada dibangsa ini, karena memang masyrakat dan pendidik yang ada disekitarnya memberi contoh demikian. Perlu adanya sikap tidak alergi dengan tidak lulus dan jujur dengan diri sendiri serta tidak lulus bukan berarti kiamat? Jika susah untuk diterapkan, alangkah lebih baiknya bila semua tamat sekolah namun nilai apa adanya, sesuai aturan WAJAR DIKDAS bahwa semua harus wajib belajar sembilan tahun, sehingga kualitas nilai yang dihasilkan (lebih) dapat dipercaya, karena apa adanya.


Keadaan ini sebenarnya tidak jauh beda dengan kenaikan kelas di sekolah-sekolah (atau malah ketidakmampuan siswa dalam UN adalah akumulasi dari sistem disekolah yang bersangkutan dalam "seleksi alam" yang dilakukan berupa tugas, ulangan harian, ulangan tengah semester, dan ulangan akhir semester. Dari hasil proses yang dilakukan akan didapatkan gambaran tentang peserta didik yang dimiliki, apakah mereka benar-benar mampu, mampu dengan catatan, ataukah diragukan kemampuannya?, agaknya hal ini lah yang harus dilihat. Nilai yang ada sudahkah mencerminkan kemampuan peserta didik atau belum? meskipun ada kata-kata "guru juga manusia" pasti ada nilai belas kasihan, dan lain sebagainya (meskipun setiap guru akan melakuan belas kasihan dsb, termasuk saya, namun seharusnya tidak ,menghilangkan obyektifitas). Intinya bukan karena manusiawi atau tidak manusiawi, namun nilai kejujuran yang diterapkan serta pengertian yang diberikan kepada peserta didik (termasuk kepada orang tua/wali yang bersangkutan)  perihal nilai yang didapatkan. Bukankah sekarang ini Indonesia krisis akan karakter, sehingga pendidikan berkarakter benar-benar ditekankan oleh pemerintah? . Jadi masih alergikah untuk mengatakan bahwa pengajar memang kurang mampu dalam mengajar sehingga ada peserta didik yang belum bisa menangkap pelajaran yang ada? (hal ini perlu prosentase keterserapan siswa yang diajar, dan perlu kejujuran untuk koreksi diri). Kemudian sudahkah siswa tersebut dilakukan pengayaan? jika semua proses sudah terlewati dan ternyata peserta didik memang belum mampu, silahkan ditulis belum tercapai karena memang belum mampu. Meskipun saya pernah dikritik oleh istri saya, remidial yang paling mudah adalah merangkum, jadi dengan merangkum saja peserta didik sudah memenuhi Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM), tetapi saat saya bertanya, adakah soal ulangan atau yang sejenisnya yang berisi soal merangkum?sampai sekarang belum ada jawaban dan bukti nyata., karena memang di test, ulangan, sampai dengan Ujian Nasional, tidak ada soal merangkum.


Jadi, masihkah kita alergi untuk tidak lulus atau tidak naik ?jika memang jujur dengan diri sendiri (minimal) jikalau belum mampu seharusnya sadar diri, namun bila memang mampu ya seharusnya mendapatkan yang sesuai dengan kemampuan. Hasil dari pendidikan sekarang ini adalah 10-15 tahun kedepan, karena hakekatnya peserta didik yang ada adalah generasi muda penerus bangsa yang seharusnya berkualitas, jujur, dan penuh semangat kemajuan. Peserta didik adalah "human investmen" yang sangat berharga, bila mereka sukses sebagai pribadi duniawi dan akhirat, saya yakin pahala guru-guru yang pernah mendidiknya akan selalu mengalir.Amien


Thursday, 2 June 2011

Tugas Akhir Kelas VIII Semester Genap 2010/2011


  1.  Apa pengertian pajak?

  2. Apa perbedaan pajak dengan retribusi?

  3. Sebutkan ciri-ciri pajak (3 saja) !!

  4. Sebutkan unsur-unsur pajak !!

  5. Apa kriteria pemungutan pajak (4 saja) ??

  6. Sebutkan fungsi pajak (3 saja) !!

  7. Berilah contoh pajak yang memungut dari pihak daerah (3 saja) !!

  8. Apa yang dimaksud dengan tarif pajak proporsional ?

  9. Hitunglah pendapatan bersih Wajib Pajak yang memiliki penghasilan 2.000.000/bln, dengan seorang istri yang tidak bekerja dan memiliki 2 orang anak!!

  10. Pak Jaimo memiliki rumah seluas 15 x 20 m dengan harga Rp 150.000/m2, dan juga tanah seluas 40 x 20 m dengan harga Rp 60.000/m2. Jika NJOPTKP daerah tersebut hanya Rp.5.000.000. Hitung PBB yang harus dibayar Pak Jaimo !

Wednesday, 25 May 2011

Belajar IPS Sekolah Menengah Pertama (SMP) on line

Disini saya mencoba membantu para netter yang menginginkan belajar IPS tingkat Sekolah Menengah Pertama dengan memberikan materi IPS Sekolah Menengah Pertama siap didownload. Maaf bila materi yang ada kurang komplit dalam isi, penyajian, dan penampilannya. Semoga dapat membantu.



IPS SMP Kelas 8



  1. Bab Kebutuhan Manusia (untuk lihat disini dan download disini)

  2. Bab Pelaku Ekonomi di Indonesia (untuk lihat disini dan untuk download disini)

  3. Bab Pelaku Ekonomi dan Sistem Ekonomi (untuk lihat disini dan untuk download disini)

  4. Bab Ketenagakerjaan (untuk lihat disini dan untuk download disini)

  5. Bab Pasar (untuk lihat disini dan download disini)

  6. Bab Pajak (untuk preview disini dan untuk download disini)

  7. Bab Terbentuknya Harga Pasar (untuk lihat disini dan untuk download disini)

  8. Bab Pengendalian Sosial (preview disini dan download disini)

  9. Bab Kedatangan bangsa Barat dan Kolonialisme di Indonesia (untuk lihat disini dan untuk download disini)

  10. Bab Persiapan Kemerdekaan Indonesia dan Pendudukan Jepang (preview disini dan download disini)


IPS SMP Kelas 9



  1. Bab Negara Maju dan Negara Berkembang  (lihat disini dan download disini)

  2. Bab Kawasan Asia Tenggara (lihat disini dan download disini)

  3. Bab Perubahan Sosial Budaya (lihat disini dan download disini)

  4. Bab Benua dan Samudra (lihat disini dan download disini)

  5. Bab Masyarakat dalam Modernisasi dan Globalisasi (lihat disini dan download disini)

  6. Bab Uang dan Lembaga Keuangan (lihat disini dan download disini)

  7. Bab Kerjasama Ekonomi Internasional (lihat disini dan download disini)

  8. Bab Perang Dunia II dan Pendudukan Jepang di Indonesia (lihat disini dan download disini)

  9. Bab Usaha Mempertahankan Kemerdekaan Indonesia (lihat disini dan download disini)

  10. Bab Peristiwa Penting Masa Demokrasi Liberal (lihat disini dan download disini)

  11. Bab Masa demokrasi Terpimpin sampai Runtuhnya Orde Lama (lihat disini dan download disini)

  12. Bab Perjuangan Mengembalikan Irian Barat (lihat disini dan download disini)

  13. Bab Masa Orde Baru (lihat disini dan download disini)

  14. Bab Peran Indonesia di dunia Internasional (lihat disini dan download disini)

Thursday, 12 May 2011

Lagu Dangdut dan Lagu Anak

Beberapa hari lalu saya sempat mendengarkan musik yang merakyat di TV, yaitu dangdut.  Anehnya, dari sekian banyak lagu yang diperdengarkan, sebagian besar hanyalah lagu dari jenis musik lain yang "didangdutkan", artinya "nothing new" alias tidak ada yang baru. Jikalaupun ada yang baru, bukan lagunya, tetapi penyanyi, goyangan, dan tampilannya saja. Padahal musik yang menjadi cirikhas Indonesia itu (karena tidak ada negara lain yang punya penyanyi atau lagu dangdut) pernah mengalami kejayaan dimasa lalu. Ada beberapa sebab mengapa dangdut terkesan "nothing new" (kecuali penyanyi, cara goyang, dan lainnya) yaitu :




  • tidak adanya pencipta lagu dangdut yang benar-benar produktif masa sekarang ini

  • kualitas suara penyanyi

  • ajang kompetisi yang ada tidak diikuti dengan penciptaan lagunya dan album

  • promosi lagu lewat acara-acara TV belum maksimal


Kejadian yang hampir sama juga terjadi didunia musik anak-anak.  Seingat penulis, penyanyi anak-anak  yang benar-benar penyanyi cilik, dalam arti usia, jenis lagu, dan penampilan, terakhir ada dimasa Joshua Suherman, Maissy, Chikita Meidy, dan Tina Toon. Meskipun sekarang ini banyak ajang kompetisi penyanyi anak-anak, tapi bila dicermati dari penampilan dan lagu yang ada, tidak mencerminkan usia mereka. Sebenarnya hal tersebut  kurang baik bila ditinjau dari pendidikan dan psikologis. Keadaan ini merupakan kesalahan para orang dewasa yang "memaksakan" mereka (anak-anak) menjadi dewasa sebelum waktunya. Namun herannya, mereka bangga bila anak-anak menyanyikan lagu dewasa, terus apakah menyanyikan lagu dewasa dilarang? bukan itu solusinya, tetapi alangkah baiknya bila disesuaikan dengan usia mereka. Acara yang menyangkut anak-anak pun sangat jarang yang benar-benar bermuatan anak-anak, dari segi isi, pengisi, dan medianya. Jadi bila disimpulkan mengapa sekarang ini penyanyi anak-anak kurang dalam jumlah dan kualitas akan tampak sebagai berikut :




  • tidak adanya pencipta lagu anak-anak

  • promosi lagu anak-anak yang kurang

  • pencitraan bahwa anak-anak dengan lagu dewasa lebih keren

  • media massa yang menayangkan acara anak-anak hendaknya mengutamakan kondisi psikologis anak (disesuaikan umurnya)

Monday, 9 May 2011

Siapkah menjadi orang tua?

Beberapa hari terakhir ini saya dicemaskan dengan kesehatan anak saya. Perubahan cuaca yang ekstrim tetapi tidak diikuti dengan ketahanan tubuh, benar-benar membuat tubuh cepat merasakan efeknya, yaitu sakit. Bila anak sakit kecemasan muncul, maklum anak kecil belum bisa mengatakan bagian mana saja yang sakit, ditambah dengan susahnya minum obat. Kejadian yang berturut-turut saya rasakan, karena saya baru pulih dari sakit, anak sudah menyusul sakit. Memang perlu kesabaran ekstra dalam merawat. Disinilah saya merasa, Allah masih menyayangi keluarga saya, karena saya yakin ujian datang karena Dia sayang kepada kita dan akan meningkatkan derajat kita (entah dengan mengampuni dosa dan salah kita ataukah yang lainnya, itukan rahasia-Nya). Syukur terus dipanjatkan kepada-Nya, karena saya sudah dipercaya-Nya menjadi orang tua dan dipercaya untuk menjaga amanah-Nya berupa anak keturunan.


Dalam diam saya merenung, untuk menjadi orang tua itu tidak mudah, karena banyak kriteria yang (menurut saya) saya belum kuasai sepenuhnya (atau memang tidak akan bisa dikuasai sepenuhnya, hanya bisa ditingkatkan kualitasnya?) diantaranya :




  1. Sikap saya terhadap orang tua/orang yang dituakan : sudahkah menghormatinya, mendoakannya, patuh dan taat, kasih sayang, sabar dan lain sebagainya.

  2. Sikap saya terhadap yang lebih muda : menyayanginya, menjadi tauladan yang baik, membimbing, mendoakan, dan lainnya.

  3. Sikap terhadap lingkungan sosial sekitar : simpati dan empati, kepekaan sosial, menjaga kerukunan

  4. Sikap terhadap sesama mahluk ciptaan-Nya

  5. Sikap kepada Allah : kewajiban dan larangan untuk dijalankan sepenuh hati

  6. Membersihkan rejeki, hati, dan sikap dari yang buruk dan tidak halal.


Ternyata saya belum ada apa-apanya.........masih jauh dari baik. Semoga Allah terus mengampuni dosa dan menerima ibadah saya serta menjadikan diri saya dan keluarga menjadi lebih baik lagi. Amien


Manusia memang biasanya ingat pada yang menciptakannya saat dia mendapat kesusahan atau dilanda kecemasan. Ampuni ya Allah.

Tuesday, 3 May 2011

Hari Pendidikan dan wajah pendidikan di Indonesia

Hari Pendidikan di Indonesia selalu diperingati pada tanggal 2 Mei. Tanggal tersebut sebenarnya merupakan tanggal kelahiran RM Suwardi Suryaningrat atau yang lebih dikenal dengan Ki Hajar Dewantara. Beliau merupakan menteri pengajaran (pendidikan) dimasa awal kemerdekaan Indonesia. Selain sebagai menteri pengajaran, beliau juga merupakan pendiri Sekolah Taman Siswa di Yogyakarta, yang merupakan sekolah pribumi dan diajar oleh pribumi sendiri. Tiga semboyan Taman Siswa yang kini salah satunya dipakai sebagai lambang pendidikan di Indonesia. Tiga semboyan tersebut adalah ing ngarso sung tuladha, ing madya mangun karso, dan tut wuri handayani. Adapun maksud dari semboyan itu adalah ing ngarso sung tuladha, artinya didepan memberi tauladan/contoh. Guru hendaknya memberi contoh yang baik bagi muridnya dan lingkungan disekitarnya. Ing madya mangun karsa, ditengah-tengah membangun keinginan atau cita-cita siswa, minimal memberikan gambaran apa yang sebenarnya dikehendaki siswa sebagai impiannya kelak. Tut wuri handayani, dibelakang memberi dorongan membangun semangat para siswa untuk maju dan menggapai impian mereka, minimal agar mereka sukses dalam kehidupan dikemudian hari.


Begitu tingginya filosofi pendidikan di Indonesia, tapi apakah sesuai dengan pelaksanaannya ? ing ngarso sung tuladha, didepan memberi contoh. Contoh nyata dari sebagian besar guru adalah kehidupan yang bersahaja, "nrimo", sederhana, dan ulet. Kehidupan bersahaja nan sederhana memang bentuk sehari-hari guru, seperti yang disuarakan Iwan Fals dengan Oemar Bakrie, meskipun sudah ditepis oleh pemerintah dengan adanya program sertifikasi guru, dengan melipatgandakan gaji guru. Akan tetapi sudah pastikah program tersebut ? ataukah hanya coba-coba ? atau sebenarnya merupakan hak guru, karena sesuai janji pemerintah untuk meningkatkan kesejahteraan guru, hanya saja anggaran pemerintah belum mencukupi sehingga diperlukan program tentang sertifikasi guru ? Susah menjawabnya karena semua hanya sebatas dugaan saya saja. Kemudian ing madya mangun karsa, membangun keinginan siswa. Bentuk -bentuk kegiatan yang ada sudah banyak sekali seperti adanya ekstrakurikuler, sekolah ketrampilan khusus, dan lainnya. Namun muncul pertanyaan lanjutan, sudahkah fasilitas sekolah, kemampuan guru, dan sarana penunjang yang lain dicukupi ? Gedung sekolah banyak yang ambruk, fasilitas sekolah yang minim, biaya pendidikan yang relatif mahal, beasiswa bagi siswa pintar namun kurang mampu, beasiswa bagi guru, sistem kurikulum yang sering bergantii dan dianggap terlalu padat, peraturan pendidikan yang cenderung politis dan tidak independen, dan masih banyak lagi, merupakan pekerjaan rumah yang tidak sedikit. Dan yang terakhir adalah tut wuri handayani, dengan segala keterbatasan sarana dan prasarana pendidikan, maka yang menjadi andalan adalah berusaha semaksimal mungkin dengan kemampuan dan yang ada.


Pendidikan adalah kunci keberhasilan suatu bangsa menuju kemajuan. Saya yakin semua setuju untuk itu, namun sudahkah kita berbuat sesuatu untuk pendidikan itu sendiri?


Saturday, 23 April 2011

Tugas IPS kelas 8 (periode 25 April - 2 Mei 2011)

Tugas IPS silahkan download disini dan print dengan GRAYSCALE atau COLOUR (warna)

  1. Tugas jangan lupa dikasih nama

  2. Dikumpulkan di meja raden mas

Wednesday, 13 April 2011

Transparansi di Indonesia

Kata TRANSPARAN setelah era Orde Baru menjadi hal yang sering dibicarakan dan sering diungkit-ungkit (apa lagi jika menyangkut dana). Dewasa ini segala aspek kehidupan dituntut akan adanya transparansi. Namun agaknya transparansi di Indonesia agak berbeda dibandingkan dengan di luar negeri. Transparansi di Indonesia yang membuat berbeda dengan dan Luar negeri antara lain :




  • Transparansi Korupsi


Indonesia benar-benar hebat dalam hal korupsi. Bagaimana tidak, korupsi dilakukan secara transparan (atau malah terang-terangan?) dan bersama pula (gila!!).




  • Tranparansi Kegiatan


Kegiatan apapun dilakukan secara transparan, baik penyimpangan atau pun tidak.....hahahahha.  Kujungan kerja, studi banding, perlombaan , atau apapun bentuknya juga transparan. Hal ini mengingatkan saya akan keluhan beberapa teman, mereka mengeluh tentang tranparansi dalam lomba (maksudnya tranparan sekali akan kecurangannya).




  • Transparansi Mode Pakaian


Nah....ini yang juga banyak dilakukan di Indonesia. Pakaian transparan juga, bahkan diminati dan ditampilkan di televisi. Para "public figure" mengenakannya, dengan dalih mode dan hak asasi manusia. Waduh. Membingungkan ternyata. Seharusnya yang jadi "figure" mereka yang baik, istilahnya yang terkenal dan yang tercemar semakin tipis batasnya, karena sama-sama populer. Artis yang tersangkut kriminal akan semakin terkenal, karena kontroversinya. Istilahnya semakin kontroversial maka semakin populer.


Indonesia......Indonesia......tanah airku....berjayalah selamanya meskipun dengan berbagi kekurangan. Mereka yang menjadi "leader" jadilah panutan (padahal setiap manusia adalah "leader" karena pasti ada pihak lain yang mencontohnya) yang benar-benar patut dianut.

Monday, 11 April 2011

Materi IPS Terpadu SMP Kelas 8 Pendudukan Jepang dan Persiapan Kemerdekaan Indonesia

Dalam IPS Kelas 8 terdapat pokok bahasan berupa Persiapan Kemerdekaan Indonesia, akan tetapi alangkah baiknya bila sebelum membahas pokok bahasan tersebut juga dipelajari tentang Pendudukan Jepang di Indonesia. Hal ini akan merangkai kronologis peristiwa sehingga akan mudah mengingat. Untuk lebih jelasnya silahkan materi didownload disini

Thursday, 7 April 2011

Romantisme Masa Lalu

Setiap orang memiliki masa lalu dan setiap orang pula memiliki (sedikit) angan-angan....andaikan waktu bisa berputar ulang. Ungkapan demikian muncul disaat ada sebersit kenangan akan sesuatu (tentunya kenangan indah bagi pemiliknya) atau mendapat "hambatan" masa sekarang. Inilah romantisme masa lalu.Kegiatan yang mengandung makna romantisme masa lalu diantaranya hobi mengumpulkan benda antik, hobi kuliner tradisional, hobi wisata sejarah, dan lainnya. Semua hal tersebut adalah upaya dari pribadi yang bersangkutan tentang romantisme masa lalu yang ingin diwujudkannya. Istilah lain adalah "mengenang kembali" atau nostalgia.

Monday, 4 April 2011

Thursday, 24 March 2011

Aku Cinta Produk Indonesia

Mendengar aku cinta produk Indonesia jadi teringat kata-kata iklan produk dari Maspion, juga teringat akan film ACI (Aku Cinta Indonesia), sebuah film remaja di tahun 1980-an di TVRI. Kata-kata manis untuk cinta negeri ini sekarang mulai didengungkan lagi. Hal ini tidak lepas dari kesepakatan adanya pasar bebas.yang mulai masuk ke Indonesia. Kecintaan pada Indonesia sebenarnya jangan diragukan lagi dihati rakyat negeri ini.
Cinta produk dalam negeri baiknya diawali dari diri sendiri. Sudahkah kita bangga memakai produk dari hasil anak bangsa?
  • Bidang Pertanian
Pertanian kita sebenarnya sudah bagus bila kebijakan pemerintah lebih berpihak kepada petani Indonesia. Kebijakan ini bukan berarti harus proteksi tingkat tinggi, tetapi mengantarkan petani Indonesia menjadi lebih modern, berkualitas tinggi, dan mampu bersaing di tingkat Internasional.
Mahalnya pupuk, kelangkaan benih, rendahnya mutu panen, dan lain sebagainya mendorong kehidupan petani stagnan/terhenti. Masyarakat juga agaknya lebih suka menikmati produk impor, contoh saja mereka lebih bangga dengan buah impor dibanding buah lokal, padahal kandungan kemananan dan gizi jauh lebih baik buah lokal. Gengsi menjadi alasan. Inilah tugas kita bersama, dengan dorongan pemerintah tentunya. Pemeliharaan tanah pertanian dengan pengelolaan yang baik serta mendorong ekspor pertanian yang berkualitas, tentunya akan lebih meningkatkan kehidupan petani dikemudian hari.

Thursday, 17 March 2011

Mewujudkan Pendidikan Indonesia (yang lebih) Independen

Tulisan ini sebenarnya merupakan pemikiran, unek-unek, dan segala harapan serta kritik terhadap dunia pendidikan di Indonesia. Pendidikan di Indonesia disetiap pemberitaan di media massa menunjukkan banyaknya ketimpangan, seperti masalah sarana prasarana, kurikulum, kebijakan pemerintah, input-output, dana, Ujian Nasional dan lain sebagainya. Berbagai permasalahan yang dialami dunia pendidikan Indonesia sebagian besar dibebankan kepada pemerintah.


Menilik penimpaan beban permasalahan kepada pemerintah saja sebenarnya kurang bijaksana, bukan berarti saya termasuk pendukung mutlak pemerintah, tetapi alangkah baiknya mendudukkan permasalahan sesuai porsinya. Sebagaimana diketahui, pendidikan merupakan tanggung jawab dari keluarga, sekolah, pemerintah, dan masyarakat.




  • Keluarga


Tidak dapat dipungkiri, keluarga merupakan komponen pertama (dan utama, menurut penulis), karena didalam keluarga seorang individu akan belajar berbagai hal, seperti bahasa, perilaku, nilai-nilai, dan semangat/motivasi. Bila ditinjau dari segi waktu, maka waktu dikeluarga lebih banyak dibanding di sekolah. Keadaan ini memberikan gambaran bahwa pihak keluarga seharusnyalah memberikan banyak waktu untuk membimbing putra/putrinya, baik pendidikan akademis maupun yang lain.




  • Sekolah


Sekolah merupakan lembaga formal yang ditunjuk pemerintah dalam penyelenggaraan pendidikan di Indonesia. Pendidikan formal, yang berupa sekolah, merupakan institusi yang di Indonesia cukup mendapat sorotan utama sebagai penanggung jawab suksesnya pendidikan. Bila dilihat secara porsi waktu maka, dalam sehari semalam (24 jam) akan didapat waktu untuk sekolah sekitar 7 jam. Nah, sisa waktu yang ada (dan merupakan terbesar) , tentu saja tidak dapat terjangkau oleh sekolah. Disinilah peran keluarga dan masyarakat. Sekolah sudah melaksanakan "kewajibannya" dalam pendidikan. Sudahkah masyarakat dan keluarga melaksanakan perannya didunia pendidikan ? Peran disini bukan hanya soal dana (atau sumbangan orang tua siswa) tetapi lebih mendalam lagi.




  • Pemerintah


Pemerintah merupakan pihak yang menyelenggarakan pendidikan di Indonesia, meskipun peran masyarakat juga besar (misalnya sekolah swasta). Regulasi/peraturan tentang pendidikan, sarana prasarana, dan penyediaan lapangan pekerjaan sebagai kelanjutan dari output yang dihasilkan. Tidak dapat dipungkiri regulasi/aturan yang ada, terkadang sulit diterapkan dilapangan atau terkesan dipaksaan, misalnya kebijakan tentang RSBI/SBI, sudah benar-benar siapkah untuk menuju ke taraf Internasional ? karena memang benar potensi siswa-siswi Indonesia tinggi, tetapi yang menjadi kendala (bila mengikuti event internasional) adalah bahasa. Sepintas kebijakan RSBI/SBI merupakan salah satu alternatif pemecahan yang baik? Penulis menyetujui bahwa RSBI/SBI merupakan salah satu solusi yang baik, namun sudah memenuhi syaratkah pengajar yang ada atau siapkah siswa? (maksudnya semua proses Kegiatan Belajar Mengajar menggunakan bahasa internasional, dalam hal ini bahasa Inggris). Mengapa pengajar menjadi sorotan penulis? karena bila hanya sarana dan prasarana saja, hal itu mudah untuk disediakan (cukup beli, hibah, dan lain sebagainya), namun sumber daya manusia (baik itu dari segi siswa maupun pengajar). Alangkah baiknya perlu ditinjau ulang atau bahkan dihentikan bila memang belum benar-benar mampu.


Kemudian, alangkah baiknya bila pendidikan tidak tercampuri masalah politik. Penulis berpendapat demikian karena kebijakan dibidang pendidikan memiliki kesan ada unsur politis. Pendidikan seharusnyalah independen, artinya harus lebih apa adanya, menjangkau seluruh rakyat Indonesia, dan benar-benar mengabdi pada kemajuan pendidikan. Memang, suatu aturan (semua aturan, kecuali aturan Tuhan) pasti ada pihak pro dan kontra, tetapi bila hati nurani bersih dari kepentingan, dan benar-benar "membumi" (sesuai budaya yang ada), insya Allah, pendidikan yang lebih independen dan bermutu akan tercipta.




  • Masyarakat


Kepedulian masyarakat merupakan hal yang tidak dapat dipisahkan dari kesuksesan pendidikan. Peran serta masyarakat tidak hanya dengan mendirikan sekolah swasta, lembaga pendidikan, atau pun LSM dibidang pendidikan saja, tetapi menyeluruh. Penulis bangga dengan adanya blokir dari penyedia server internet untuk situs pornografi. Kenyataan ini menunjukkan suatu kepedulian terhadap masa depan bangsa yang berada ditangan para siswa. Peran serta masyarakat yang lain dapat diwujudkan dengan tayangan di televisi, yang sebaiknya lebih mengutamakan unsur pendidikan. Pengutamaan unsur pendidikan bukan berarti acara yang ada hanya tentang pelajaran sekolah saja, tetapi tayangan yang mendidik, karena (menurut penulis) tayangan televisi sekarang ini agak jauh dari unsur pendidikan. Jadi akan lebih baik bila televisi mengkritik pemerintah-sekolah dalam hal pendidikan, namun mereka juga menunjukkan kepedulian dengan menayangkan solusi yang baik, serta acara yang lebih mendidik (apalagi saat jam-jam belajar dari pukul 18.00-21.00 WIB).


 


Pendidikan di Indonesia juga (menurut penulis) mempunyai beban kurikulum yang cukup berat. Penerapan Ujian Nasional, Kriteria Ketuntasan Minimal dan  Materi yang cukup berat, adalah sebagian kecil dari beratnya kurikulum pendidikan di Indonesia. Ujian Nasional merupakan salah satu "ketakutan" tersendiri bagi siswa dan guru. Kriteria Ketuntasan Belajar Minimal yang cukup tinggi semakin menambah   "beban" tersendiri (baik bagi siswa maupun guru). Keharusan lulus dengan nilai standar memang penting, karena pemerintah, masyarakat, dan pemerhati pendidikan membutuhkan suatu angka nominal. Menurut penulis, angka nominal itu penting, akan tetapi kualitas adalah segalanya. Pendapat saya, alangkah baiknya semua anak sekolah lulus tetapi dengan nilai apa adanya (artinya tanpa ada usaha ilegal didalamnya) karena akan lebih menggambarkan kejujuran. Fenomena belakangan yang terjadi, seperti kebocoran Ujian Nasional, menyajikan fakta bahwa siswa-pengajar demi mengejar nilai akan melakukan apa saja (baik itu ilegal maupun legal). Mereka tidak lagi mengejar kualitas tetapi kuantitas. Jika siswa demi kelulusan, maka bagi pengajar ada semacam gengsi tersendiri, baik untuk diri sendiri maupun sekolah yang bersangkutan.


Mengapa penulis menitik beratkan pada lulus semua dengan nilai apa adanya? karena baik siswa maupun pengajar/sekolah akan berusaha semaksimal mungkin dan tanpa beban untuk mendapatkan kualitas output yang baik. Output yang ada bisa berkualitas baik bila mereka dapat melanjutkan ke jenjang pendidikan tinggi yang bermutu atau pun terserap didunia kerja. Banyak keluhan, baik dari institusi pendidikan tinggi maupun dunia kerja, tentang tidak seimbangnya antara nominal nilai yang diperoleh dengan kemampuan yang sebenarnya (kualitas). Peristiwa SPMB (Seleksi Penerimaan Mahasiswa Baru) atau Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) merupakan fakta yang ada dilapangan. Para siswa yang mendapat nilai tinggi dalam Ujian Nasional atau Raport, belum tentu diterima, karena tidak mampu mengerjakan test masuk/ujian masuk. Jikalaupun tidak menggunakan test masuk/ujian masuk, ada perguruan tinggi/sekolah yang merasa "tertipu" karena setelah mereka melakukan pre test setelah diterima, maka nilai ujian terdahulu (saat dibangku pendidikan sebelumnya) tidak menggambarkan kemampuan yang ada.


Penulis percaya bahwa semua pihak mempunyai tujuan yang baik dan mulia demi kemajuan pendidikan di Indonesia. Pendidikan merupakan kunci keberhasilan dan kemajuan suatu bangsa/negara. Pendidikan yang berkebudayaan dengan tetap menatap kemajuan jaman akan semakin memperkokoh kepribadian bangsa.


 

Disqus Shortname

Comments system